Bulan Dzulqa’dah adalah bulan ke-11 dalam kalender Hijriyah yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Bulan ini termasuk salah satu dari empat bulan haram (asyhurul hurum) yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan dalam ketetapan Allah pada hari Dia menciptakan langit dan bumi; di antaranya empat bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36)
Nama Dzulqa’dah berasal dari kata “qa’ada” yang berarti duduk, menandakan bahwa pada bulan ini kaum Arab dahulu berhenti berperang dan beristirahat sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan yang dimuliakan.
Keutamaan Bulan Dzulqa’dah
Bulan Dzulqa’dah adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan menjauhi perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada (bulan) setelah bulan Ramadhan yang lebih utama untuk berpuasa selain bulan Allah yang kalian sebut Dzulqa’dah.” (HR. An-Nasa’i dan Ibnu Majah, shahih)
Hadits ini menunjukkan betapa mulianya bulan Dzulqa’dah sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah, khususnya puasa sunnah.
Persiapan Menyambut Bulan Dzulhijjah
Bulan Dzulqa’dah juga menjadi masa persiapan bagi umat Islam, terutama bagi jamaah haji, untuk menyambut bulan Dzulhijjah yang penuh berkah dan ampunan. Rasulullah SAW melaksanakan umrah sebanyak empat kali, dan sebagian besar dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, sebagai bentuk ibadah dan persiapan spiritual.
Bulan Damai dan Kesucian
Dzulqa’dah adalah bulan yang penuh kedamaian, di mana umat Islam dianjurkan untuk menjauhkan diri dari permusuhan dan peperangan. Hal ini sesuai dengan makna bulan haram yang mengajarkan kita untuk menjaga perdamaian dan meningkatkan kebaikan.
Dengan datangnya bulan Dzulqa’dah, mari kita manfaatkan momentum ini untuk memperbanyak amal ibadah, berdoa, dan mempersiapkan diri menyambut bulan Dzulhijjah yang penuh rahmat dan ampunan. Semoga Allah menerima segala amal kita dan memberikan keberkahan di bulan yang mulia ini.